Jumat, 06 April 2012

Kepuasan Batin di Bus Damri




By three methods we may learn wisdom: first, by reflection, which is noblest; second, by imitation, which is easiest; and third, by experience, which is the most bitter
~konfisius~

hari itu sepertinya bakalan menjadi hari yang pilu.mengapa tidak,ibuku yang sudah berada di bandung selama 3 hari harus kembali pulang ke kampung.meskipun berat untuk melepas kepulangan ibu,yah,tapi apa boleh buat.mungkin sekedar memamfaatkan momen bersama sedikit lagi aku memutuskan untuk mengantarkan ke stasiun lewi panjang.kukantongi uangku,kukenakan pakaian,kupastikan langkahku dan kami pun memasuki bus damri dan duduk manis di kursi kecil biru yang sepertinya sudah tua dan goyah mungkin karena baut yang mulai reyot dan lepas.kami pun duduk dan mulai bercakap2 memamfaatkan waktu bersama meskipun mungkin hanya sebentar sebelum sampai di terminal lewi tapi ini akan sangat berharga.perjalanan pun dimulai.bus menderu meliuk liuk mulai dari dipati ukur.memotong mobil sana-mobil sini.seakan sudah terlatih dan profesional sekali.yah,harus kuakui meskipun bus nya sudah tua bangke dan reyot tapi performa mesinnya sepertinya masih bagus dan layak ikut lomba balap antar damri(#mungkin gak yah ada kompetisi seperti ini suatu saat nanti??ngarep.)

detik demi detik berlalu dan kami pun "TERJEBAK"macet.ditengah terik matahari yang menyengat dan menggigit ,bercampur dengan kepulan asap kendaraan yang mengeruak masuk ke dalam damri reyot kami.dihiasi dengan bunyi klakson yang saling baku hantam  berusaha memecah kemacetan yang berkepanjangan.Ditambah lagi gerah dan penat yang memasak kulit dan menghasilkan bah keringat yang tanpa kusadari berlahan namun pasti sudah membasahi sekujur tubuhku dan mulai merembes masuk ke dalam mulut.(rasanya sedikit asin dan pahit.huekkk.semoga saja masa depanku tidak se-asin dan se-pahit ini.hueekk lah pokonya).kulihat sekelilingku dan bisa kulihat raut wajah kekesalan,ernyitan dahi dan kepalan wajah para penumpang lain yang sudah jenuh dan bosan menunggu.yah,satu-satunya penghibur yang ada saat itu hanyalah lagu "ada apa denganmu by peterpan"yang sayup-sayup terdengar dari para musisi jalanan dari arah kursi bagian belakang.meskipun suaranya agak cempreng,yah paling tidak bisa menutupi suara klakson dan deru kendaraan dijalanan yang memekakkan telinga."



ku tanya malam..dapatkah kau lihatnya perbedaan
 yang tak terungkapkan,tapi mengapa.
kau tlah berubah ..
 ada apa denganmu..
uouououh (peterpan)." 
.......
=====================================================

hahh(menghela nafas)kurebahkan kepalaku kekursi dan kupejamkan kelopak mataku yang mulai berat dan basah karena keringat.berharap "penderitaan"ini cepat berlalu.seraya memejamkan mata aku berhayal-hayal,

"seandainya aku punya uang banyak pasti akan kubelikan jet pribadi yang cepat dan nyaman.sehingga kami tidak perlu terjebak macet dan kepanasan seperti ini.hah,seandainya saja,berarti aku harus jadi orang sukses dulu dong,yah,biar jadi sukses aku harus dapat IP tinggi,bagus berelasi,jago ini.jago itu,jago ini,jago itu........"

tapi tiba tiba saja aku terhentak dan terkaget dari lamunanku,disaat ada seorang pria botak berkemeja dan memegang kotak sedekah dari lembaga sosial XXXXXXX.Dan dengan suara lantang keras.."selamat siang bapak ibu saudara/i semuanya..blalalalala..(mulai mengucapkan salam pembuka orasinya)

tak tahu entah kenapa aku tertarik melihat caranya berbicara sepertinya sudah sangat terlatih dan profesional.hingga dia memulai orasinya dan harus kuakui sangat luar biasa dan sepertinya kemampuannya berorasi layak disejajarkan dengan soekarno ataupun adolf hitler.sungguh sangat luar biasa.prok..prokk..prok(aplause)lalu dia melanjutakn orasinya...


"wahai manusia penghuni dunia fana"
apa bedanya  punya rumah istana
dan hanya punya gubuk reyot dan kolong jembatan
bila ujung2nya akhirnya rumah kita semua sama
rumah terakhir kita adalah LIANG KUBUR

"wahai manusia penghuni dunia fana"
apa bedanya tampang cantik-cantik dan tampan-tampan
dan mereka buruk rupa,pincang dan kudisan
bila ujung2nya kita semua pasti sama
tampang trakhir kita semua adalah TULANG BELULANG
yang akan dimakan belatung,rayap dan tanah..

"wahai manusia penghuni dunia fana"
apa bedanya bertitel sarjana,master,artis,presiden,menteri
dan mereka adalah gembel,pengemis,dan anak jalanan
bila ujung2nya  titel kita semua pasti sama
titel terakhir kita adalah ALMARHUM

"wahai penghuni dunia fana"
apa bedanya mempunyai  kendaraan mercy,pesawat jet
dan mereka hanya memiliki kaki kotor penuh deki
bila ujung2nya kendaraaan kita akhirnya pasti sama juga
peti mati.ya,PETI MATI adalah kendaraan terakhir kita
yang akan setia mengantar kita ke ruang akhirat untuk dihakimi
sesuai amal yang sudah kita lakukan.

 (sebenarnya aku tak ingat 100 % apa kata2 dan bahasa yg dipakai,tetapi orasinya tak jauh beda dari sini)

yah,memang nan skeptis,melankolis dan sedikit mengiris-iris hati.tetapi serasa terkena tamparan telak,sejenak aku jadi terdiam dan merenung  memikirkan kata2nya.memutar-mutar otak,mencoba menarik daan menghubung-hubungkan nya dengan ambisi pribadiku tadi dan kehidupan ku sendiri.

"bagaimana dengan uang banyak,bagaimana dengan jet pribadi,bagaimana dengan perusahaan miinyak,bagaimana dengan titel sarjana teknik industri,bagaimana,bagaimana,bagaimana?
lantas apakah aku tidak perlu mengejar semua itu apabila ujung-ujungnya semua akan hilang juga dan tidak bisa dibawa mati?tidak perlukah?lalu untuk apa aku diberikan kesempatan hidup oleh yang diatas?untuk apa aku kuliah di ITB?untuk apa sejauh ini orang tuaku membesarkan aku?untuk apa semua ini ??"


aku tiba2 tersentak lagi oleh tepukan berat di bahuku dan ternyata itu adalah si bapak botak orator tadi..

"bagaimana mas,apakah ngin ikut menyumbangkan ?"katanya dengan senyuman dalam dan tatapan hangat dan misterius.seakan2 dia sudah tahu apa yg ada di dalam pikiranku.

"ohh,ehh,ohh,iya.iya.tentu.tentu saja"kataku dengan terkejut dan lalu mengeluarkan selembar uang 2 ribuan dan memasukkan ke kotak amalnya.

"terimakasih mas.dan semoga tuhan memberkati dan melindungi perjalanan  dan sampai di tujuan dengan selamat"
lalu dia pergi dan minta sedekah kepada penumpang lain.....

sepanjang perjalanan sampai ke lewi panjang.aku hanya bisa melamun.dan masih bertanya-tanya.sebanrnya untuk apa aku hidup?apa tujuanku datang kedunia ini?dan bagaimana dengan ambisi2 pribadiku selama ini?kalo semuanya akhirnya hilang juga dan tidak bisa kubawa mati.

lalu kami sampai di lewi dan aku pun mengantar ibu sampai ke bus,dan melepas kepergian ibu.selekuk senyuman dan pelukan hangat dari ibu mengiringi kepulangan nya ke kampung.bus menuju bekasi itu pun perlahan mulai bergerak dan aku masih bisa melihat senyuman dan lembaian halus tangan ibu samar2 dari kaca jendela hitam bus.perlahan namun pasti menghilang di perspektif bundar bumi dan gedung-gedung tinggi keramaian kota..

.(semoga sampai dengan selamat mak,bisikku dalam hati..   sai anggiat ma boi gabe jolma na hasea ahu anon,asa boi pasonangkon ngolu muna ale inong hasian.inna rohaku muse)

lalu aku akhirnya kembali ke bandung sekitar pukul 4 sore dan singkatnya,aku akhirnya sampai ke kamar kosanku yang sederhana  berukuran 4X3 meteri itu.aku langsung membuka kausku dan lalu terjun bebas ke tempat tidur dan berharap bisa berhibernasi dan tidur sampai larut malam.pokoknya sepuas-puasnyalah.tapi kembali tiba2 teringat di kepalaku tentang orasi si bapak botak tadi,sontak aku menjadi bergejolak lagi dan langsung mengambil posisi duduk dan mulai berpikir-pikir tentang pernyataan si bapak tadi dan mencoba menarik benang merah yang bisa kupahami.tanpa kusadari seketika aku sudah duduk di depan laptop  dan mulai menganalsis dan menerka nerka tentang pernyataan si bapak botak orator tadi.dengan lincah jariku saling berlomba-lomba menderu dan akhirnya terlahir
lah sebuah tulisan singkat yang kuberi judul  PERSEPSI BENAR-SALAH(sudah diupload kalo mau boleh dicicipi : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150234214511406  ).Tulisan ini sebenarnya hanya sekedar opiniku tentang hakekat kehidupan dari point of view ku.jadi tidak menutup kemunkinan akan ada yang pro dan kontra.

demikianlah,hari itu berakhir sekitar pukul 2 pagi dengan tertidur di depan laptop hingga larut siang.Tapi aku bersyukur akan hari itu,aku banyak belajar hal baru.yah,meskipun sedikit sedih karena kepulangan ibuku,tapi aku juga banyak belajar hal baru tentang hakekat kehidupan.pokoknya ongkos damri 3500 dan sumbanganku ke otak amal 2000 tadi tidak setara lagi lah dengan pelajaran baru dan kepuasan batin yang kudapat.pelajaran ini begitu penting sekali dan menjadi landasan dan prinsip hidup baru yang akan kupegang selanjutnya dalam mengarungi samudera kehidupan ini.



ya,kepuasan batin di bus damri.siapa yang menyangka ? hahaha :P

thanks for read :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar