Jumat, 06 April 2012

Kisah Bocah Malang


(waktunya pun kembali tiba...
 bulir pangeran hujan selingkuh ke putri tanah
meninggalkan awan sendiri di singgasananya
jatuh deras menghujam bumi di sunyi  pekatnya malam....)


sementara  di emperan ruang di selokan waktu
bertepi seorang bocah
berlindung dari dinginnya malam yang menusuk tulang
berlindung dari derasnya hujan yang menghujam hati
terkunci di ruang fana
tak tahu entah dimana

raganya telah lelah
dadanya telah sesak
matanya merah hatinya berdarah

di pagi  harus berteriak melawan takdir
di siang  harus bertarung  sengat dunia
dan di malam menggigil mengigit erat jemarinya

apalah dosanya
dia titipan yang kuasa
belum merasakan indahnya dunia

“ohh kejamnya dunia..
suram nian neraka ini..”
bisik suara hati kecilnya
 
teriring kristal putih yg berlahan  jatuh dari matanya
dewi malam pun merangkul tubuhnya yang kurus kering
membawanya ke alam surga

berselimutkan ribuan lapis udara dingin yang mengoyak daging
berbantalkan sejuta impian kosong yang tak mungkin jadi kenyataan lagi
meninggalkan warisan penderitaaan yang hilang di telan angin malam

mungkin lebih baik baginya meninggalkan neraka ini
namun kisahnya akan abadi
tertulis jelas di sanubari para malaikat yang bersiap menyambut
di pintu surga


pernah,ingin  dia meronta dan berteriak
pernah,ingin  dia menghunus pedangnya melawan takdir
apa daya,iblis yang menjaga hati mereka begitu cerdik
kemunafikan dan ambisi nafsu telah terpatri di otak dungu  mereka
dia selalu kalah,tak  ada daya untuk bangkit lagi


terbanglah kawan,tinggalkan neraka ini
duka cita terdalam atas kepergianmu

#demikianlah kisah si bocah  malang
yang harus sendiri melawan zaman
sepi  dan penderitaan tak kuasa menahan raganya
begitu cepatnya dia pergi


(puisi ini menceritakan tentang bocah kecil yatim piatu yang meninggal
karena penyakit dan kekurangan bahan sandang dan pangan.
untuk kemiskinan yang masih menggerogoti ibu periwi..)

                          


              ~jeritan hati buat tikus got~

lihatlah ibu pertiwi tak jua berhenti menangis,
sampe kapan para tikus got yang duduk di parlemen sana
bersikap acuh tak acuh akan penderitaan rakyat kecil
hai para tikus got...
lupakah kalian akan episode pamungkas penutup nestapa dunia??
pada akhirnya,tindak kasih lebih digaungkan di akhir masa..
daripada pemuasan birahi nafsu dungu yang merampas hak rakyat kecil..
sadarlah oi,oi,oi,oi.....para tikus got!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar