Senin, 11 Juni 2012

Gadis kecil pengantar payung








("Payung..payung..ada payung aa teteh,silakan..."



sayup sayup suara memelas,berat ditengah hujan deras yang mengguyur kota bandung hari itu di sekitar BIP
,telah berhasil menarik perhatianku.Dia seorang gadis kecil bertubuh mungil dan kurus mungkin umurnya sekitar 8-10 tahun,ya,demi sesuap nasi,menyambung sisa sisa kekuatan untuk tetap bertahan melawan dunia yang begitu keras.Dia berjuang untuk hidup dia adalah seorang pejuang bersama tetesan bulir2 air hujan yang jatuh membasahi bumi....). 




Setiap butir hujan yg menetes jatuh dari langit berarti "berkat"baginya.
tak peduli gigi gemeretak menahan dingin yg menusuk tulang,badan basah kuyup,
lengkap dengan poni selamat datang,memelas berteriak
dengan suara serak parau menggemgam erat  payung dengan jemari mungilnya.
matanya merah, wajahnya yang hitam manis itupun kotor brlumpur,


berjalan tertatih tatih dari satu insan ke insan lainnya menawarkan payung
...


hufft,inilah dunia,kejam memang,tapi mau tak mau dia harus melawannya.


inilah dunia,terkadang tak adil,itu sebabnya dia sendiri yang harus menciptakan keadilan ..





konon ada pepatah
"itu bukan salahmu jika kau terlahir dalam kondisi miskin dan serba kekurangan,


tetapi akan menjadi kesalahanmu jika kau tetap mati dalam kondisi miskin dan kekurangan.."



tetaplah melangkah tetaplah tersenyum gadis kecil.
jangan pernah menyerah,,



harapan itu sperti hujan..
dia membasahi bumi dan memberikan pelangi yang indah berwarna warni setelahnya
dia masih ada dan akan slalu ada .





tersenyumlah,.. :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar